Ternak ayam kampung
Ternak ayam kampung adalah usaha beternak ayam lokal atau ayam asli Indonesia yang umumnya dipelihara secara tradisional. Ayam kampung dikenal memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan daging yang lebih kenyal serta gurih dibanding ayam ras, sehingga banyak diminati pasar.
Ciri Khas Ayam Kampung:
- Berasal dari persilangan alami berbagai jenis ayam lokal.
- Ukuran tubuh lebih kecil dibanding ayam pedaging ras.
- Pertumbuhan relatif lambat (panen sekitar 5–6 bulan).
- Telur lebih kecil dan kulitnya cenderung berwarna coklat.
Keunggulan Ternak Ayam Kampung:
- Permintaan pasar tinggi, terutama untuk konsumsi rumah tangga dan restoran tradisional.
- Harga jual tinggi, baik daging maupun telurnya.
- Tahan penyakit, terutama bila dibanding ayam ras.
- Modal lebih fleksibel, bisa dimulai dari skala kecil.
Tantangan Ternak Ayam Kampung:
- Pertumbuhan lebih lambat dibanding ayam broiler.
- Produktivitas telur lebih rendah.
- Pakan harus dikelola dengan baik agar pertumbuhan optimal.
Sistem Pemeliharaan:
- Ekstensif: ayam dilepas di pekarangan, biaya rendah tapi risiko tinggi.
- Semi-intensif: kombinasi kandang dan pelepasan terbatas.
- Intensif: ayam dikandangkan sepenuhnya, lebih terkontrol.
Kebutuhan Dasar:
- Kandang yang bersih dan cukup luas.
- Pakan bergizi (bisa campuran dedak, jagung, bekatul, sisa dapur).
- Air bersih yang cukup.
- Vaksinasi dan sanitasi untuk mencegah penyakit.
Apakah kamu tertarik beternak ayam kampung untuk skala rumahan atau komersial?
Komentar
Posting Komentar